Tempat ngobrol dan bertukar informasi tentang makam dan silsilah shohibul makam
Blusukan Makam
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
-
Makam Syech Makbul, lokasi sisi selatan depan pengimaman komplek makam Masjid Jamik Jl. KH Wachid Hasyim Gg Kaliboto, Kelurahan Pekauman, Kecamatan Gresik Kota, Kabupaten Gresik.
Makam Syech Asyari Santri Sunan Ampel, Dukuh Gedong Romokalisari Benowo Surabaya Alkisah diceritakan dari sesepuh desa, pada pertengahan tahun 2018 ada rencana proyek dari pemkot surabaya untuk perluasan lahan TPA Benowo diutuslah beberapa orang pegawai untuk survey lokasi. Setelah dirasa cukup dan memenuhi syarat maka dikumpulkanlah perangkat desa dan sesepuh masyarakat untuk sosialisasi perihal proyek tersebut. Ditengah acara berlangsung seorang warga mengalami kerasukan hebat berkata bahwa di wilayah desa ada makam Auliyah yang tidak berkenan bila tempat itu di dijadikan Tempat Pembuang Sampah dan mengancam bila rencana tersebut dilanjutkan akan terjadi musibah, Sehingga Pemkot membatalkan proyeknya. Akhirnya sesepuh desa melakukan Tirakat setiap malam Jumat atas petunjuk seorang Kyai bahwa makam tersebut berada 2-3 meter dari pohon Asam yang besar. Pada bulan Pebruari 2019 baru ditemukan Makam beliau dengan Nisan dari batu bata merah persegi empat, karena termasuk makam tua, Akhir
Dahulu ada seorang patih dari Kerajaan Mojopahit yang bernama Patih Gajah Mada, menurut cerita Patih Gajah Mada diperintahkan oleh Sang Prabu Hayamwuruk untuk menjemput anaknya yang bernama Pangeran Sudimoro yang belajar agama Islam di Kasunanan Bejagung, berangkatlah Patih Gajah Mada untuk menjemput pangeran Sudimoro, akan tetapi pangeran Sudimoro menolak dan ingin tetap mempelalajari ilmu agama Islam dengan meminta bantuan kepada Sunan Bejagung. Selanjutny Sunan Bejagung menggaret tanah disekitar kasunanan, para tentara Majapahit tidak bisa menembus dan membawa pangeran Sudimoro kembali ke kerajaan, semua pasukan gajah dijadikan batu oleh Sunan Bejagung. Setelah gajah-gajah dari Majapahit menjadi batu, semua pasukan kembali dan melapor kepada Sang Prabu Hayamwuruk, kemudian sang prabu memerintahkan Patih Gajah Mada yang terkenal dengan ilmu Barat Ketigo untuk meneliti dan mencoba kesaktian Sunan Bejagung. Berangkatlah Patih Gajah Mada tanpa bala tentara, ia menyamar dan menggunakan
Makam Mbah Raden Sunaryo (Mbah Aryo Susuli / Senopati Sunan Giri) Nama Lengkap beliau adalah Aryo Susuli, keturunan madura. Ayahnya bernama Banyak Wedi (Adipati Gresik) dan kakeknya bernama Adi Podai (Adipati Sumenep) Beliau semasa hidup sebagai seorang senopati kerajaan Giri Kedaton yang dipimpin oleh kanjeng Sunan Giri. Bertugas menjaga dan mengawasi kawasan pesisir pantai. Pada tahun 1481 M kerajaan Giri kedaton diserang oleh ribuan prajurit kerajaan Majapahit atas perintah Raja Prabu Girindra W (Brawijaya VI). Berkat karomah beliau kanjeng Sunan Giri, pasukan Majapahit dapat dikalahkan oleh serbuan lebah yang menyengat sehingga banyak prajurit Majapahit yang mati tergeletak. Namun menjadi takdir ilahi beliau sang senopati Mbah Aryo juga gugur pada pertempuran sebagai Syuhada yang berjuang membela dan mempertahankan agama Islam. Napak tilas lokasi perjuangan beliau diabadikan oleh Allah SWT dengan dibangunnya sebuah Masjid yang damai dan indah dengan nama Masjid Nurul Jannah Petroki
Komentar
Posting Komentar